CAMPUR SARI

Warnet “Primadona” Bisnis ICT

Warnet bukan merupakan suatu tempat yang asing untuk semua kalangan beberapa tahun terakhir ini. Tua muda, kaya misikin-rasa-rasanya tidak ada orang yang belum pernah mengunjungi tempat ini. Warnet sudah menjamur dimana-mana, mulai dari kabupaten kecil seperti Kuningan sampe kota metropolis seperti Jakarta. Banyak alasan orang mengunjungi tempat yang satu ini mulai dari sekedar update status tentang mood yang dirasa, upload-upload foto narsis sampe-sampe kata orang mendekati alay dan sejuta kegiatan lainnya-anda yang menentukan.

Namun bukan itu yang ingin saya bahas untuk kali ini, saya mencoba membagi opini kenapa warnet begitu bergeliat akhir-akhir ini, baik itu alasan ekonomi dll. Berikut beberapa alasan yang penulis dapat amati dari sekitar :

1. Proses balik modal atau BEP relatif cepat

Ketika seseorang membuka sebuah usaha, maka sudah menjadi hal yang lumrah seseorang bertanya-tanya kapan saya akan mendapatkan kembali uang saya atau dalam istilah ekonomi nya disebut break event point(BEP). Menurut pengamatan penulis yang didapat dari orang-orang yang telah memulai ini, proses BEP secara perhitungan kasar akan kembali sekitar +- 3 bulan. Berikut ini contoh perhitungan sederhana nya :

Asumsi modal awal untuk semua kebutuhan warnet membutuhkan 70 juta, dimana dengan modal tersebut didadapat 17 komputer dan akses internet langganan 3Mbps. Terdapat 3 shift yang menjaga dimana rata-rata pendapatan tiap 300rb. Maka dapat dirinci tiap bulan sebagai berikut :

- Pemasukan                                               : 3 X 300.000 * 30 = 27.000.000

- Pengeluaran           : - Biaya langganan internet :                       =  1.000.000
                          - Gaji operator                : 3 X 500.000       =  1.500.000
                          - Listrik                          :               =    600.000
                          - Air                              :               =    100.000


Total bersih : = 23.800.000 Target 3 bulan X 23.800.000 = 71.400.000,

Gimana tertarik cepet kan balik modal nya.

2. Tren jejaring sosial

Siapa diantara sekarang ini yang tidak mengenal twitter, facebook, myscpace dan jejaring sosial lain nya. Berkat marak nya pengaksesan terhadap jejaring sosial ternyata memberikan imbas terhadap semakin bertaburan nya warnet.

3. Resiko yang minimal

Resiko yang ditanggung oleh pemilik warnet bisa dianggap minimal. Jika pemilik benar-benar sampai gulung tikar maka masih ada aset-aset yang dapat di jual kembali.

Nah jika diantara temen2 yang mau membuka warnet berikut beberapa tips yang mungkin saja berguna :

1. Jaga koneksi internet

Koneksi merupakan hal pertama yang perlu diperhatikan. Jangan sampai koneksi yang dimiliki tersendat-sendat atau lemot.

2. Update movie, music secara berkala

Tidak dapat dipungkiri movie (terutama serial dari manga jepang dan hollywood ), music yang selalu terupdate merupakan daya tarik tersendiri. Terkadang orang-orang mengunjungi warnet hanya untuk mendengar, mengkopi dan lain-lain.

3. Cari operator yang friendly

Operator yang menjaga turut meyumbang andil dalam warnet. Karena warnet yang operator nya dianggap friendly dapat menjadi sebuah “magnet” tersendiri.

Sekian tulisan sederhana ini. Semoga memberikan kemanfaatan.

Sumber gambar : http://taro328.files.wordpress.com/2010/10/warnet-warnet-di-indonesia-alfi-berbagi1.jpg

Standar

Tinggalkan komentar